Friday 24 October 2014

AKU MENIKAHIMU KERANA ALLAH


Gambar: Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

♥Aku Menikahimu Karena ALLAH♥

Sebelum Engkau Halal Bagiku

Ahlan Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza

ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

Yaa Rabbi....Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum...Aamiin ya Rabbal'alamin.

Hari pernikahanku.Hari yang paling bersejarah dalam hidup.Seharusnya

saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia.Tapi yang aku rasakan justru rasa haru biru.

Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satupun sanak saudara yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu.Beliau yang paling keras menentang perkawinanku.

Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, "Jadi juga kau nikah sama 'buntelan karung hitam' itu ....?!?" Duh......, hatiku sempat kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut 'buntelan karung hitam'.

"Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam,gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya.Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!" sambung ibu lagi.

"Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan ALLAH.Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu...?" Kali ini aku terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat tersinggung mendengar ucapanku.

"Oh.... rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu.baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan itu ke rumah ini !!"

DEGG !!!!

"Yanto.... jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba," teguran

Ismail membuyarkan lamunanku. Segera kuucapkan istighfar dalam hati.

"Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah ...akhi,"sekali lagi
Ismail memberi semangat padaku.

'Aku terima nikahnya,kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan

mas kawin seperangkat alat sholat tunai !"

Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.

"Ya ALLAH hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain."

Dikamar yang amat sederhana.Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam.

Setelah sekian lama kami saling diam,akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.

"Assalamu'alaikum .... permintaan hafalan Al-Qur'annya mau di cek kapan

De'...?" tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi

disembunyikan dalam tunduknya. Sebelum menikah,istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan

Al-Qur'an tiap malam satu juz.Dan permintaan itu telah aku setujui.

"Nanti saja dalam qiyamullail,"jawab istriku,masih dalam tunduknya.

Wajahnya yang berbalut kerudung putih,ia sembunyikan dalam-dalam.Saat kuangkat dagunya,ia seperti ingin menolak.Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu,ia menyerah.

Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku 'tidak
menarik'. Sekelebat pikiran itu muncul ....dan segera aku mengusirnya.Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.

"Bang,sudah saya katakan sejak awal ta'aruf, bahwa fisik saya seperti ini.

Kalau Abang kecewa,saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya,mudah-mudahan ALLAH memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang.Seperti keberkahan yang ALLAH limpahkan kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman ALLAH yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka,

" Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan).Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,padahal ALLAH menjanjikan padanya kebaikan yang banyak."(QS An-Nisa:19)

Mendengar tutur istriku,kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir

Imam Malik,ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.

"Ya Rabbi aku menikahinya karena-Mu.Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya.Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas."

Pelan kudekati istriku.Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam dekapku.Sementara,istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih menyisakan segumpal ragu.

"Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh...
saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk," ucapnya lagi.

"Tidak...De'. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena ALLAH.Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi," paparku sambil menggenggam erat tangannya.

Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan.

Dalam lengangnya bait-bait do'a kubentangkan pada-Nya.

"Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu.Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu.Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu..

Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu.

Lalu kutatap raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas.
Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya.Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah sejati.Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang pada-Nya.

Ia senantiasa menjaga hafalan Kitab-Nya. Dan senantiasa
melaksanakan shoum sunnah Rasul Nya.

"..dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain ALLAH.Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLAH. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada ALLAH ..."(QS. al-Baqarah:165)

Selengkapnya kunjungi Blog kami SEHB  http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com/2012/05/aku-menikahimu-karena-allah.html

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku,untukmu,untuk kita semua.Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...

Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati,maknai,lalu tunaikanlah

Hak cipta adalah milik ALLAH AZZA WA JALA semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

Sebelum Engkau Halal BagiKu https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354

follow twitter https://twitter.com/#!/Motivasi_SEHB

♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Kebenaran datangnya dari ALLAH kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan ALLAH

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wa'alaikum salam warahmatùllahí wabarakatùh
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

♥Aku Menikahimu Karena ALLAH♥


Sebelum Engkau Halal Bagiku


Ahlan Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza
ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.
Yaa Rabbi....Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum...Aamiin ya Rabbal'alamin.
Hari pernikahanku.Hari yang paling bersejarah dalam hidup.Seharusnya
saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia.Tapi yang aku rasakan justru rasa haru biru.
Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satupun sanak saudara yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu.Beliau yang paling keras menentang perkawinanku.
Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, "Jadi juga kau nikah sama 'buntelan karung hitam' itu ....?!?" Duh......, hatiku sempat kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut 'buntelan karung hitam'.
"Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam,gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya.Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!" sambung ibu lagi.
"Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan ALLAH.Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu...?" Kali ini aku terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amat tersinggung mendengar ucapanku.
"Oh.... rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu.baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan itu ke rumah ini !!"
DEGG !!!!
"Yanto.... jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba," teguran
Ismail membuyarkan lamunanku. Segera kuucapkan istighfar dalam hati.
"Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah ...akhi,"sekali lagi
Ismail memberi semangat padaku.
'Aku terima nikahnya,kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan
mas kawin seperangkat alat sholat tunai !"
Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.
"Ya ALLAH hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain."
Dikamar yang amat sederhana.Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama.Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam.
Setelah sekian lama kami saling diam,akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.
"Assalamu'alaikum .... permintaan hafalan Al-Qur'annya mau di cek kapan
De'...?" tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi
disembunyikan dalam tunduknya. Sebelum menikah,istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan
Al-Qur'an tiap malam satu juz.Dan permintaan itu telah aku setujui.
"Nanti saja dalam qiyamullail,"jawab istriku,masih dalam tunduknya.
Wajahnya yang berbalut kerudung putih,ia sembunyikan dalam-dalam.Saat kuangkat dagunya,ia seperti ingin menolak.Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu,ia menyerah.
Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku 'tidak
menarik'. Sekelebat pikiran itu muncul ....dan segera aku mengusirnya.Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.
"Bang,sudah saya katakan sejak awal ta'aruf, bahwa fisik saya seperti ini.
Kalau Abang kecewa,saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya,mudah-mudahan ALLAH memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang.Seperti keberkahan yang ALLAH limpahkan kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman ALLAH yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka,
" Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan).Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,padahal ALLAH menjanjikan padanya kebaikan yang banyak."(QS An-Nisa:19)
Mendengar tutur istriku,kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir
Imam Malik,ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.
"Ya Rabbi aku menikahinya karena-Mu.Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya.Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas."
Pelan kudekati istriku.Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhya dalam dekapku.Sementara,istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih menyisakan segumpal ragu.
"Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh...
saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk," ucapnya lagi.
"Tidak...De'. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena ALLAH.Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi," paparku sambil menggenggam erat tangannya.
Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan.
Dalam lengangnya bait-bait do'a kubentangkan pada-Nya.
"Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu.Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu.Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu..
Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu.
Lalu kutatap raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas.
Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya.Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah sejati.Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang pada-Nya.
Ia senantiasa menjaga hafalan Kitab-Nya. Dan senantiasa
melaksanakan shoum sunnah Rasul Nya.
"..dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain ALLAH.Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLAH. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada ALLAH ..."(QS. al-Baqarah:165)
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku,untukmu,untuk kita semua.Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...
Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati,maknai,lalu tunaikanlah
Hak cipta adalah milik ALLAH AZZA WA JALA semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...
Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Kebenaran datangnya dari ALLAH kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan ALLAH

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wa'alaikum salam warahmatùllahí wabarakatùh

No comments:

Post a Comment